Friday, June 1, 2012

Bangkitkan Semangat Jiwa Nasionalisme



Tidak semua orang di lahirkan kreatif,inovativ dan produktif serta pandai memanfaatkan sesuatu menjadi hal yang penuh inspiratif yang bisa memberi imaginatif yang positif, di antaranya yaitu cara membangun,menanamkan semangat jiwa nasionalisme generasi muda yang nota bene sebagai tulang punggung bangsa.
 Olah raga sampai saat ini masih menjadi pemersatu jiwa kebangsaan atau bisa di sebut dengan istilah media mewujudkan Rasa cinta tanah air atau nasionalisme terutama olah raga sepak bola,ada lagi budaya seperti batik dan tempat wisata seperti  pulau komodo dan lain lain sebagainya . sekarang seiring kemajuan teknologi tentu tidak hanya olah raga, seni dan budaya saja yang bisa untuk membangkitan jiwa satu rasa satu jiwa satu bangsa dan satu bahasa yaitu indonesia, tapi internet pun bisa menjadi alat pemersatu jiwa nasionalisme.karena dengan internet kita bisa lebih cepat akses informasi baik gambar,video,file bahkan dengan chamera dll ,artinya internet bisa menjadi alat penunjang wujudnya bineka tunggal ika selangkah lebih maju,. Kalau dulu kita mengenal suku tertentu dan budaya tertentu hanya lewat tv,radio dan koran di mana informasi hanya berasal dari satu sumber dan hanya dalam waktu singkat, tapi dengan internet kita tidak saja dapat infromasi berupa gambar dan video tapi kita bisa bicara langsung dengan orang yang bersangkutan misal lewat media chating dan situs pertemanan seperti tituit.com.
 Bahkan di internet tidak terbatas kenalan dan tukar pengetahuan saja,bisa jadi dengan internetpun di samping memperdekat jarak dan mempersingkat waktu untuk komunikasi,internet juga bisa untuk mengentaskan perekonomian, karena internet sekarang fungsinya semakin kompleks berawal dari sekedar tambah teman,chating,sampai berita,blog dan terakhir sebagai media bisnis contohnya seperti bisnis toko online dan periklanan.jadi tidak menutup kemungkinan para master internet dan situs situs besar indonesia juga memiliki tujuan dan pemikiran bagaimana cara menjadikan internet tidak sekedar ajang tukar informasi tapi sebagai penunjang terangkatnya perekonomian rakyat salah satunya adalah tribunews.com  yang sudah memberi berita kepada kita dengan gratis.
Internet sebagai ajang berjuang melawan penjajahan.
Tidak itu saja, selain seperti yang di sebutkan di atas jika kita mau berfikir sebenarnya internet sebagai alternatif membangkitkan jiwa nasionalisme melawan penjajahan Iklan Online yang saat ini di kuasai oleh facebook dan adsense,lepas sadar atau tidak yang pasti saat ini para pengguna internet indonesia secara otomatis masih menjadi aset kekayaan situs besar dunia secara cuma cuma tanpa mendapatkan konstribusi apapun berupa materi. coba kita cermati ,jika semua rakyat indonesia menjadi member facebook dan semua pengusaha beriklan di adword dan facebook yang tentunya tidak sedikit biayanya,apakah tidak sebaiknya kita buat situs sendiri yang di dukung oleh semua lapisan negeri online indonesia,di mana di samping tempat pemersatu dan wujudnya bineka tunggal ika tentu juga bisa menjadi alternetif media terngakatnya ekonomi negara. Coba bayangkan jika saja di negara ini ada situs besar yang di kelola dan di dukung oleh pengusaha dan pemerintah ,mungkin dalam waktu singkat pengurangan pengangguran akan terlaksana,hanya dengan memiliki sebuah situs pertemanan dan di dukung periklanan.dan beda jadinya jika semua rakyat indonesia daftar facebook dan pengiklanya di adword, yang terjadi malah ekonomi ini akan terpuruk ,sebab, di samping kita tidak bisa mengkontrol kontent ,juga tidak dapat konstribusi apapun kecuali menyumbangkan intlektual dengan cuma cuma walau hanya sebatas kata.
Jadi mulai sekarang mari kita dukung situs-situs dalam negeri dan sedikit demi sedikit kita tinggalkan situs luar negeri,demi perjuangan menuju kemakmuran bangsa ini. terimakasih semoga bermanfaat.dan jika anda ingin bergabung situs pertemanan dalam negeri berikut saya memiliki satu contoh situs dalam negeri yang patut di dukung dan di lestarikan.duiter.com

Sumber :  http://www.tribunnews.com/2011/11/23/nasionalisme-alternatif-yang-ada

No comments:

Post a Comment