Monday, June 4, 2012

Teknologi 'Anti BBM Subsidi' Berbiaya Murah dari FTUI


Jakarta - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mempromosikan temuannya yang bisa berguna untuk mengendalikan konsumsi BBM subsidi yang terus melonjak. Apa itu?

Salah seorang anggota Tim Peneliti FTUI Henki Zul mengatakan, teknologi yang diperkenalkan oleh FTUI adalah eSticker yang penggunaannya sama dengan kartu ATM pada bank.

"Stiker ini menggunakan teknologi RFID (radio frequency identification) yang berfungsi sebagai usser ID yang akan memuat nomor polisi kendaraan sebagai password," jelas Zul dalam seminar di kampus UI, Salemba, Jakarta, Senin (4/6/2012).

Jadi nanti, pompa bensin atau dispenser BBM subsidi bisa diisi apabila password yang digunakan sesuai dan dinyatakan cocok untuk diisi BBM subsidi.

Di tempat yang sama, peneliti FTUI lainnya yaitu Henki Nugroho mengatakan, sistem ini bisa dipakai oleh BPH Migas. Nanti setiap SPBU bisa menggunakan alat pembaca eSticker yang dibuat FTUI. BPH Migas nanti yang bertanggung jawab menyiapkan perangkat ini.

Saat kendaraan mendatangi SPBU, eSticker yang dimiliki oleh kendaraan akan dibaca di SPBU dan akan tertera kendaraan tersebut bisa mengisi bensin subsidi atau tidak.

"eSticker ini nanti akan berisi informasi oktan bensin yang bisa diisi untuk kendaraan tersebut. Karena itu Kementerian ESDM dan BPH Migas harus bekerjasama dengan Gaikindo (gabungan industri kendaraan bermotor) juga untuk melihat ketentuan ron kendaraan," kata Nugroho.

Harga eticker ini, menurut Nugroho murah yaitu Rp 5.000-Rp 10.000 per kartu. "Tapi itu untuk yang sederhana. Bisa dibuat yang lebih canggih dengan harga di atas Rp 10.000. Sementara untuk alat pengontrol di SPBU harganya Rp 50 juta per unit," kata Nugroho.

Menurut Nugroho, pemerintah bisa menggunakan alat ini. Apalagi menurutnya, pemerintah mempunyai anggaran pengendalian subsidi BBM Rp 400 miliar tahun ini.

Untuk penyebarannya, kendaraan baru bisa langsung memakai eSticker begitu keluar dari pabrik. Sementara mobil yang baru terjual bisa mendapatkan eSticker lewat bengkel resmi. Dan kendaraan tua bisa mendapatkan eSticker saat perpanjangan STNK di kepolisian.

"Jika sistem ini dilaksanakan Juni 2012, maka akan ada penghematan 3,622 juta kiloliter (KL) BBM subsidi atau senilai Rp 11,59 triliun," tukas Nugroho.


Sumber : http://finance.detik.com/read/2012/06/04/133059/1932082/1034/ini-teknologi-anti-bbm-subsidi-berbiaya-murah-dari-ftui?

No comments:

Post a Comment