Sunday, May 20, 2012

Teknologi Produksi Bibit Jeruk Okucang Untuk Lahan Pasang Surut

Info Aktual
(hms/11 Mei 2012)
Okucang

Okulasi masih merupakan metode standar perbanyakan jeruk secara komersial, yaitu semaian batang bawah umur tertentu ditempel atau diokulasi dengan mata tempel varietas komersial dan setelah tumbuh disebut bibit okulasi. Bibit okulasi ternyata tidak cocok untuk semua tipe lahan yang berair tanah dangkal, artinya setelah akar tunggang bibit okulasi menembus permukaan air tanah atau daerah kedap air,  tanaman kemudian mengalami kemunduran pertumbuhan dan bahkan ada yang mati karena akarnya membusuk.
Okucang adalah teknologi pembibitan yang memadukan metode Okulasi dan Cangkok dalam memproduksi bibit jeruk bebas penyakit. Bibit okucang yang dihasilkan mempunyai sistem perakaran yang menyebar di daerah permukaan lapisan olah seperti bibit cangkokan yang sering digunakan petani  di lahan pasang surut.  Selain itu, bibit okucang dinilai hemat dan lebih efisien dalam penggunaan materi perbanyakan dibandingkan dengan cara cangkokan. Walaupun waktu yang diperlukan memproduksi bibit okucang lebih lebih lama 2 - 3 bulan dibandingkan dengan cara okulasi, bibit okucang terbukti sesuai untuk lahan berair tanah dangkal seperti lahan pasang surut yang banyak dijumpai di Kalimantan, Sumatera dan Papua.
Jenis batang bawah yang digunakan dalam memproduksi bibit okucang sebaiknya yang relatif tahan terhadap genangan, salinitas tinggi, penyakit busuk akar dan mampu mendukung pertumbuhan dan produksi yang optimal. Salah satu varietas batang bawah yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di lahan pasang surut adalah varietas Citrumello, karena varietas tersebut diketahui relatif tahan terhadap genangan dan penyakit busuk akar. Jenis batang bawah yang relatif tahan terhadap salinitas tinggi dan kekeringan juga memberikan keragaan yang cukup memuaskan di lahan pasang surut karena kemampuannya dalam beradaptasi di daerah yang kondisinya  kurang menguntungkan.


Sumber : Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Sumber :  http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1163/

No comments:

Post a Comment