Thursday, July 26, 2012

Jawa Barat sebagai Pemasok Beras Nasional







Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) serta pencapaian target surplus 10 juta ton beras tahun 2014, mendapat respon positif dari Pemerintahan Daerah, khsususnya sentra produksi padi. Jawa Barat sebagai salah satu provinsi pemasok beras Nasional terbesar, terus berupaya memberikan kontribusi terhadap program nasional tersebut.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat, bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian Padi Badan Litbang Pertanian, telah melakukan uji daya hasil dan adaptasi galur-galur padi di sepuluh kabupaten di wilayah administrasi Jawa Barat. Hasil dari kerjasama ini telah dilepas tiga varietas unggul baru padi sawah, yaitu: Inpari 14 Pakuan, Inpari 15 Parahyangan, dan Inpari 16 Pasundan.
Sebagai salah satu provinsi  utama pemasok  beras nasional, Jawa Barat pada tahun 2009 memproduksi gabah sebanyak 10,924 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan rata-rata produktivitas sebesar 5,985 t/ha. Berdasarkan data ARAM III tahun 2010, produksinya mencapai 11.193 juta ton GKG, dengan rata-rata produktivitas sebesar 5,960 t/ha.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas padi sawah di Jawa Barat, sejumlah galur harapan rakitan BB Padi telah diuji daya hasil dan adaptasinya di sentra produksi padi yang tersebar di sepuluh kabupaten wilayah administrasi Jawa Barat pada Musim Tanam  I dan Musim Tanam II 2010. Dari hasil pengujian tersebut, galur Inpari 14 Pakuan, Inpari 15 Parahyangan dan Inpari 16 Pasundan menunjukkan produktivitas berturut-turut 15%, 7% dan 26% lebih tinggi dari  Ciherang. Selain itu, ketiganya memiliki rendemen giling, rendemen beras kepala, serta mutu tanak yang relatif  lebih baik dibandingkan dengan varietas Ciherang yang banyak ditanam oleh petani di sekitar daerah pengujian.
Ketiga varietas tersebut cocok ditanam di ekosistem sawah tadah hujan dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl. Pelepasan varietas unggul padi sawah untuk daerah agroekosistem pengembangan yang sesuai dengan daerah pengujian tersebut,  diharapkan akan mempersempit senjang hasil antar sentra produksi  serta meningkatkan produksi  dan pendapatan petani padi di Jawa Barat khususnya, dan Indonesia umumnya.
Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

No comments:

Post a Comment