Thursday, July 26, 2012

Teknik Budidaya yang Tepat untuk Tingkatkan Produktivitas






Kacang hijau atau Vigna radiat memiliki kelebihan dibandingkan tanaman pangan lainnya antara lain berumur genjah 55-65 hari, lebih toleran kekeringan dengan kebutuhan air untuk pertumbuhan kacang hijau relatif kecil yakni 700-900 mm/tahun, dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dan penyubur tanah karena bersimbiose dengan rhizobium serta menghasilkan biomasa 11-12 t/ha, cara budidayanya mudah, hama yang menyerang relatif sedikit, dan harga jual tinggi dan stabil.
Pulau Jawa merupakan penghasil utama kacang hijau di Indonesia, karena memberikan kontribusi 61% terhadap produksi kacang hijau nasional. Sebaran daerah produksi kacang hijau adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Total kontribusi daerah tersebut adalah 90 % terhadap produksi kacang hijau nasional dan 70 % berasal dari lahan sawah.
Kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Ditingkat petani, rata-rata produktivitas baru mencapai 0,9 ton/ha, sedangkan dari hasil percobaan dapat mencapai 1,60 ton/ha. Rendahnya hasil kacang hijau di tingkat petani antara lain disebabkan oleh praktek budidaya yang kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan teknik budidaya yang tepat untuk meningkatkan produksi tanaman.

Sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/

No comments:

Post a Comment