Thursday, July 26, 2012

Royal Jelly




Royal jelly berbentuk seperti cairan kental, cenderung seperti krim, yang berwarna putih susu, berbau tajam, dan memiliki rasa asam dan pahit. Yang membedakan royal jelly dengan produk perlebahan lainnya adalah karena royal jelly tidak dikumpulkan dari luar, melainkan merupakan hasil metabolisme tubuh lebah. Royal jelly berada di kelenjar hipofaring (di bagian kepala) lebah perawat.
Royal jelly, atau susu lebah, merupakan bahan makanan seluruh larva yang ada di koloni lebah, baik larva lebah pekerja maupun larva ratu lebah. Tetapi, setelah dewasa, lebah pekerja berhenti memakan royal jelly, sedangkan ratu lebah tetap mengonsumsinya.
Secara genetik, telur ratu lebah identik dengan telur lebah betina lainnya. Tetapi lebah pekerja (betina) hanya mengonsumsi royal jelly selama tiga hari pada fase larva, sementara ratu lebah mengonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya. Royal jelly membuat ratu lebah memiliki banyak keunggulan dibandingkan lebah betina lainnya, yaitu ratu lebah berusia 40 kali lebih lama dibanding lebah pekerja (4-6 tahun dibandingkan 5-6 minggu), dan dapat menghasilkan telur hingga 2,000 telur per harinya, sementara lebah betina yang lain tidak menghasilkan telur atau mandul.
Royal jelly memiliki sifat antioksidan. Secara fisik, royal jelly mudah rusak sehingga harus disimpan dalam keadaan beku atau dicampur dengan madu. Bila rusak, royal jelly akan kehilangan kandungan nutrisi pentingnya, seperti:
  • Protein dan asam amino yang merupakan komponen terbesar dalam royal jelly.
  • Asam lemak esensial. Asam lemak yang paling banyak terkandung dalam royal jelly adalah 10-HDA (trans-10-hydroxy-2-decenoic acid). Hingga kini belum ditemukan produk alami lain yang memiliki kandungan 10-HDA, tidak juga pada hasil lebah lainnya.
  • Vitamin B kompleks, seperti: B1, B2, B6, B12, biotin, asam folat dan inositol. Selain itu juga kaya akan kandungan vitamin B5 atau asam pantotenat, yang dikenal akan khasiatnya untuk mengurangi tingkat stress.
  • Asetilkolin
  • Enzim, seperti glukosa oksidase, fosfatase, dan kolinesterae.
  • Gula, seperti fruktosa dan glukosa.
  • Mineral, seperti: kalium, kalsium, natrium, zink, besi, cuprum, dan mangan.
  • Gamma globulin
  • Gelatin
Kegunaan-kegunaan royal jelly telah dibuktikan secara ilmiah oleh:
  • Sebuah penelitian di Jepang yang dipublikasikan pada tahun 2007 menyimpulkan royal jelly mampu memicu proses neurogenesis. Neurogenesis adalah proses pembentukan neuron dalam perkembangan otak.
  • Y. T. Cho, seorang peneliti dari Cina, menyimpulkan kalau royal jelly bermanfaat menurunkan kolesterol dan trigliserida yang tidak normal.
  • T. Inoue yang meneliti penggunaan royal jelly di Jepang sekaligus meneliti kemanjuran royal jelly secara medis.

No comments:

Post a Comment